BERANI
وَإِنَّ الشُّجَاعَ مِنَّا لِلَّذِي يُحَاذِي بِهِ
Sesungguhnya mereka yang berani dari kami sungguh yang seumpama dengannya
Agama merupakan sesuatu yang paling mulia di dunia ini, dalam membelanya kita perlu berani, memiliki kuat diri, tegas.
Syaja'ah (berani) muncul dari tabi'at fitrah, dikuatkan oleh tarbiyah jihad, dengan latihan dan praktikal. Umar ra mengisyaratkan dengan katanya: 'Berani dan takut adalah tabiat yang ditempatkan oleh Allah di mana Dia menghendaki. Maka orang yang penakut lari mencari ibubapanya, dan orang yang berani berperang dari sesuatu yang tidak kembali dengannya kepada tunggangannya, dan terbunuh adalah salah satu bentuk kematian.' Allah telah menjadikan agama tidak tegak kecuali dengan keberanian, dan kerana itulah jika ahlul haq ketakutan, mereka akan digantikan dengan satu kaum selain mereka. Inilah yang dimaksudkan oleh Syaikhul Islam dengan katanya: 'Dan tatkala kebaikan umat manusia tidak sempurna pada agama dan dunia mereka kecuali dengan sifat syaja'ah (berani) dan karam (pemurah), Allah menjelaskan bahwa barangsiapa yang berpaling dari jihad nescaya Allah menggantikan dengannya orang yang menegakkan hal itu.' Dan tidak mungkin manusia yang mementingkan peribadi (oportunisme) dan munafik memiliki semangat dan kekuatan ini. Penakut adalah sifat tercela, maka Rasulullah r berlindung darinya:
اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ
'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut…' Dan Rasulullah memandangnya seburuk-buruk sifat laki-laki:
شَرُّ مَا فِى رَجٌلٍ: شُحٌّ هَالِعٌ وَجُبْنٌ خَالِعٌ
"Seburuk-buruk sifat pada laki-laki: bakhil yang luar biasa dan penakut yang melampaui batas'…"
Perbezaan di antara jiwa yang berani dan penakut boleh diperhatikan dan nampak, dan berkaitan hal itu, Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: …Maka sesungguhnya seorang yang berani akan lapang dada,…dan manusia penakut paling sempit dada, gelap hati, tidak ada kebahagiaan dan kesenangan, tidak ada kenikmatan dan kelazatan, kecuali dari sisi seperti haiwan.' Barangsiapa yang maju ke depan memimpin manusia, ia harus menjadi ikutan dalam keberaniannya. Sungguh Rasulullah : 'Manusia paling pemberani dan paling pemurah.'Dan beliau bersabda: لَوْ كَانَ لِي عَدَدُ هذِهِ الْعِضَاه نَعَمًا لَقَسَمْتُهُ بَيْنَكُمْ ثُمَّ لاَتَجِدُوْنِي بَخِيْلاً وَلاَ كَذُوْبًا وَلاَجَبَانًا
'Jika aku memiliki unta sejumlah pohon ini nescaya aku membaginya di antaramu, kemudian kamu tidak menemukan aku sebagai orang yang bakhil, tidak pendusta, dan tidak pula penakut." Dan tentang faedah hadis ini, Ibnu Hajar rahimahullah berkata: 'Dalam hadis ini merupakan celaan sifat-sifat yang disebutkan, yaitu: kikir, pembohong, dan penakut, dan sesungguhnya pemimpin kaum muslimin tidak sepatutnya memiliki satu sifat tersebut.' Tidak sepatutnya bagi orang yang beriman membiarkan musuhnya melihat sifat penakut pada dirinya, sehingga seorang sahabat yang syahid, yaitu Khubaib t sholat dua rokaat sebelum terbunuh, ia berkata kepada orang-orang musyrik: 'Demi Allah, jika bukan kerana kamu mengira aku merasa takut, niscaya aku menambah (jumlah rokaat sholat).'
Umat syahadah di atas memerlukan orang-orang berani dalam menjaga kebenaran dan keberanian dan agamanya
Kesimpulan:
- Seseorang sangat berani apabila agama yang paling mulia di sisinya diperlekehkan.
- Persoalan agama tidak tegak kecuali dengan keberanian.
- Tidak mungkin berpegang kepada orang-orang yang berkepentingan peribadi dan orang-orang munafik.
- Penakut adalah seburuk-buruk sifat laki-laki.
- Sesungguhnya ketergantungan yang kuat terhadap dunia membawa kepada sifat penakut.
- Nabi adalah manusia paling baik, paling berani, dan paling pemurah.
0 comments:
Post a Comment