Followers
Tuesday, May 31
jihad
Jihad adalah salah satu syi’ar Islam yang terpenting dan merupakan puncak keagungannya. Kedudukan jihad dalam agama sangat penting dan sentiasa tetap terjaga. Jihad fii sabiilillaah tetap ada sampai hari Kiamat.
Jihad bererti kekuatan usaha, susah payah dan kemampuan.
Jihad terbahagi kepada tiga:
1. Jihad melawan musuh yang nyata.
2. Jihad melawan syaitan.
3. Jihad melawan hawa nafsu.
Tiga jenis jihad ini termaktub di dalam Al-Qur-an surat al-Hajj: 78, at-Taubah: 41, al-Anfaal: 72.
Menurut Ahmad bin ‘Ali bin Hajar al-Asqalani (yang terkenal dengan gelaran Ibnu Hajar al-‘Asqalany, wafat th. 852 H) : “Jihad menurut syare adalah mencurahkan seluruh kemampuan untuk memerangi orang-orang kafir.”
Istilah Jihad digunakan juga untuk melawan hawa nafsu, syaitan, dan orang-orang fasiq. Adapun melawan hawa nafsu yaitu dengan belajar agama Islam (belajar dengan benar), lalu mengamalkannya kemudian mengajarkannya. Adapun jihad melawan syaitan dengan menolak segala bentuk syubhah dan syahwat yang selalu dihiasi oleh syaitan. Jihad melawan orang kafir dengan tangan, harta, lisan, dan hati. Adapun jihad melawan orang-orang fasiq dengan tangan, lisan dan hati.
Perkataan Ibnu Hajar tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah :
“Berjihadlah melawan orang-orang musyrikin dengan harta, jiwa, dan lisan kalian.”
Jihad menurut Ibnu Taimiyyah adalah: “Mencurahkan segenap kemampuan untuk mencapai apa yang dicintai Allah Azza wa Jalla dan menolak semua yang dibenci Allah.” Kata beliau: “Bahwasanya jihad pada hakikatnya adalah mencapai (meraih) apa yang dicintai oleh Allah berupa iman dan amal soleh, dan menolak apa yang dibenci oleh Allah berupa kekufuran, kefasikan, dan maksiat.”
Definisi ini mencakup setiap macam jihad yang dilaksanakan oleh seorang Muslim, yakni meliputi ketaatannya kepada Allah Azza wa Jalla dengan melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhkan larangan-larangan-Nya. Kesungguhan mengajak (mendakwahkan) orang lain untuk melaksanakan ketaatan, yang dekat maupun jauh, muslim atau orang kafir dan bersungguh-sungguh memerangi orang-orang kafir dalam rangka menegakkan kalimat Allah dan selain itu.
Jihad tidak dikatakan jihad yang sebenarnya melainkan apabila jihad itu ditujukan untuk mencari wajah Allah, menegakkan kalimat-Nya, mengibarkan panji kebenaran, menyingkirkan kebathilan dan menyerahkan segenap jiwa raga untuk mencari keredhaan Allah. Akan tetapi bila seseorang berjihad untuk mencari dunia, maka tidak dikatakan jihad yang sebenarnya.
Barangsiapa yang berperang untuk mendapatkan kedudukan, memperoleh harta rampasan, menunjukkan keberanian, mencari kemahsyuran (kehebatan), maka ia tidak akan mendapatkan ganjaran dan tidak akan mendapat pahala.
Jihad dalam Islam merupakan seutama-utama amal. Allah memerintahkan jihad yang termaktub di dalam Al-Qur-an, yaitu pada surat al-Baqarah: 190, 193, 216, Ali ‘Imran: 142, an-Nisaa’: 95, at-Taubah: 73, al-Anfaal: 74, al-Hajj: 78, al-Furqaan: 52 dan ash-Shaaf: 11.
Abdullah bin Mas’ud berkata:
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah: ‘Amal apa yang paling utama?’ Rasulullah menjawab: ‘Solat pada waktunya.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fii sabiilil-laah.’”
Abu Dzarr pernah bertanya kepada Rasulullah : “Amal apa saja yang paling utama?” Beliau menjawab: “Beriman kepada Allah dan berjihad fii sabiilillaah…”
‘Abdullah bin ‘Umar berkata: “Sesungguhnya seutama-utama amal sesudah solat adalah jihad fii sabilillaah.”
Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah, ada seseorang yang berperang kerana mengharap ghaimah (harta rampasan perang), ada yang lain berperang supaya disebut namanya, dan yang lain berperang supaya dapat dilihat kedudukannya, siapakah yang dimaksud berperang di jalan Allah?” Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang berperang supaya kalimat Allah tinggi, maka ia fii sabiilillaah (di jalan Allah).”
istiqamah
Istiqâmah adalah bermaksud berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, kerana akar kata Istiqâmah dari kata “qaama” yang bererti berdiri. Maka secara etimologi, Istiqâmah bererti tegak lurus.
Secara terminologi, Istiqomah boleh diertikan dengan beberapa pengertian
berikut ini;
- Abu Bakar As-Shiddiq ra ketika ditanya tentang Istiqâmah ia menjawab bahwa Istiqâmah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapa pun).
- Umar bin Khattab ra berkata, “Istiqâmah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu”.
- Utsman bin Affan ra berkata, “Istiqâmah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah Taala”.
- Ali bin Abu Thalib ra berkata, “Istiqâmah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban”.
- Mujahid berkata, “Istiqâmah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah Taala”.
- Ibnu Taimiyah berkata, “Mereka berIstiqâmah dalam mencintai dan beribadah kepada-Nya tanpa menoleh kiri kanan”.
yang sesungguhnya, selalu Istiqâmah dalam sepanjang jalan.
B. Bentuk-bentuk Istiqâmah
1.Istiqâmah dalam Aqidah
“dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa”. (QS Al-An’am: 153).
2. Istiqâmah dalam Syar’iah
“Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”.(QS Al-Jaatsiyah: 18)
3. Istiqâmah dalam Perjuangan
“Maka boleh jadi kamu hendak meniggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karea khawatir bahwa mereka akan mengatakan: mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan)atau datnag bersama-sama dengan dia seorang malaikat? Sesungguhnya kamuhanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu”(QS Huud: 12) Read more...
Sunday, May 29
pemimpin yg berani
Salah satu sifat positif yang harus dimiliki pemimpin adalah berani {syajaah). Syajaah adalah berani kerana memiliki dasar keimanan dan kebenaran yang mantap. Pemimpin berani pasti mempunyai ketegasan sikap, keputusan, dan tindakan yang dilandasi oleh suara hati nurani serta pemahaman yang mantap terhadap berbagai persoalan. Sifat ini hanya dimiliki oleh orang yang kuat iman, ilmu, dan amal.
Lawan sifat syajaah adalah ai jubnu (pengecut). Nabi Muhammad SAW adalah figur pemberani yang patut diteladani. "Nabi SAW adalah orang yang paling baik, paling dermawan, dan paling berani." (HR Bukhari). Keberanian Nabi SAW dalam mendakwahkan kebenaran Islam terbukti mampu menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin sekaligus menjadikan beliau sebagai pemimpin teragung dan paling berpengaruh sepanjang masa.
Setidaknya ada lima kategori syajaah yang harus dimiliki seorang pemimpin. Pertama, syajaah menegakkan amar makruf nahi mungkar. Pemimpin harus berani menegakkan kebaikan, mencegahan kemungkaran dan kemaksiatan, termasuk rasuah.
Pemimpin yang berani perlu memiliki ketegasan dalam "menyatakan kebenaran meskipun pahit" (HR Ahmad).
Kedua, syajaah belajar dan mengembangkan ilmu. Keberanian ini sangat penting agar ada kebebasan dalam mengembangkan ilmu dan menyuarakan hasil penelitian secara objektif tanpa rasa takut. Keberanian ini membolehkan pemimpin untuk tidak mengabdi kepada kekuasaan atau kepentingan politik, tetapi dia harus tunduk kepada kebenaran dan keilmuan.
Ketiga, syaja ah mengakui kesalahan dan tidak berbohong, termasuk membohongi rakyatnya. Merasa dan mengakui kesalahan merupakan sikap berani seorang pemimpin.
Kerana orang bersalah cenderung menutupi kesalahannya. Mengakui dan menyesali kesalahan merupakan kunci diterimanya toubat. Sebaik-baik orang bersalah adalah yang mau bertoubat." (HR al-Bukhari).
Keempat, syajaah berperang. Ketika perang Hunain berkecamuk dan sebagian tentara Islam kocar-kacir, dengan lantang Nabi SAW menyatakan "Saya adalah Nabi; saya tidak dusta; saya adalah putra Abdullah bin Abdul Mutalllb." (HR Bukhari dan Muslim).
Keberanian beliau menghadapi musuh dalam perang dibuktikandengan tidak mundur atau lari dari perang. Dengan keberanian itulah, para sahabat kemudian bersatu dan kembali untuk memenangi peperangan.
Kelima, syajaah mengambil kebijakan dan menegakkan keadilan. Keberanian ini mengharuskan pemimpin tidak boleh bersikap ragu, tetapi harus tegas dan cerdas dalam mengambil kebijakan yang pro pada kemaslahatan masyarakat dan bangsa.
Pemimpin yang berani kerana didasari kebenaran iman, ilmu, dan amal soleh adalah pemimpin yang mampu mengubah masa depan bangsa menjadi lebih baik.
Saturday, May 28
sabar menentang batil
Saudaraku yg kumuliakan,
Kesabaran dalam konsep islam bukanlah diam berpeluk tubuh dalam kebatilan, tapi meruntuhkan kekuatan batil dengan ketenangan, tentunya bukan dg emosi, tapi dengan perhitungan matang yg manfaatnya jauh lebih dahsyat dari sekadar marah dan mengamuk dengan senjata, tapi berdoa, dan doa adalah senjata para Nabi dan shiddiqien,
berbicara dengan nasihat lembut dan nasihat lembut adalah wasiat Allah pada para Rasul Nya swt,
dan dengan tangan, yaitu dengan harta, pangkat, penyelidikan, surat, dan segala hal yg berupa perbuatan yg bermanfaat untuk melebur musuh tanpa peperangan,
demikianlah perjuangan Rasulullah saw, demikian hidup mereka tanpa menyerah selama hidupnya memerangi kebatilan, dan mereka adalah ksatria dan tidak pengecut,
bila musuh memerangi dengan harta maka mereka memeranginya dengan harta pula, bila mereka memeranginya dengan ucapan mereka memeranginya dengan ucapan pula, bila mereka memeranginya dengan senjata barulah mereka mengangkat senjata,
mereka tetap menang walau mati dalam peperangan, rumah rumah mereka adalah pengkaderan tentera sunnah, anak anak mereka adalah calon Jundullah dimasa akan datang, demikian keadaan mereka dari generasi ke generasi.
Sebagaimana firman Nya swt : “Dan Hamba hamba Arrahman, yg berjalan dimuka bumi dengan pelahan lahan (penuh rendah diri namun penuh ketenangan), bila mereka diajak bicara oleh orang orang bodoh maka mereka menjawab dengan sejahtera dan lemah lembut, merekalah yg memenuhi malam malamnya dengan bermalam bersama Allah dengan sujud dan qiyamullail” (QS Alfurqan 63)
Friday, May 27
amanah
Dalam Islam, amanah (Arab: أمانة) adalah tuntutan Iman. Lawannyakhianat adalah salah satu ciri kekafiran. Seseorang yang amanah akan berusaha untuk memenuhi dasar, kod etika, undang-undang dan janji-janji mereka.
Sabda Rasulullah s.a.w. menegaskan hal sebagaimana disebutkan di atas:-
- "Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji." (Ahmad dan Ibnu Hibban)
- Adakah sifat ni masih menebal dalam diri individu islam atau satu retorik perkataan yang hanya sedap diucap dan didengar.
Thursday, May 26
wasiat Tun Hussein tp tak dikuti anakny
“Tanpa kejujuran yang tulin, seseorang
pemimpin akan menggunakan jawatannya
sebagai bahan dagangan untuk mencapai
kedudukan, mencari pengaruh, nama
dan membolot kekayaan.
Ia akan menjadikan parti perjuangan
sebagai topeng untuk memuaskan hawa
nafsu. Ia akan mengambil kesempatan
daripada sesuatu suasana atau krisis
untuk menangguk di air keroh.”
~~~
Wednesday, May 25
bohong
Kebohongan dan kepalsuan telah menjalar dan menjadi darah daging di segenap lapisan masyarakat. Bahkan di Amerika berdasarkan sebuah survey 91% dari warganya terbiasa berbohong. Sebagian umat Islampun ada yang kecanduan dengan sikap tercela ini. Tulisan di bawah ini, mudah-mudahan menguatkan kita untuk menghindari kebiasaan tercela tersebut.
Allah Ta’ala telah menjadikan umat Islam bersih dalam kepercayaan,segala perbuatan dan perkataannya. Kejujuran adalah barometer kebahagiaan suatu bangsa.Kejujuran merupakan nikmat Allah Ta’ala yang teragung setelah nikmatIslam. Sedangkan sifat bohong merupakan ujian terbesar jika menimpa seseorang, kerana kebohongan merupakan penyakit yang menghancurkan kejayaan Islam.Dusta merupakan dosa dan aib besar, Allah Ta’ala berfirman:Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyaipengetahuan tentangnya. [Al-Isra': 36]
Dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu’Alaihi Wasallam bersabda: Sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menuntun menuju Surga. Sungguh seseorang yang membiasakanjujur nescaya dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kemungkaran, sedangkankemungkaran menjerumuskan ke Neraka. Sungguh orang yang selaluberdusta akan dicatat sebagai pendusta . [HR. Al-Bukhari dan Muslim ]
Bohong adalah perbuatan haram, karena membahayakan orang lain, tetapidalam keadaan tertentu berubah hukumnya menjadi harus bahkan wajib.
Para ulama menetapkan pembahagian hukum dusta sesuai dengan lima ketogeri hukum syar’e, meskipun pada dasarnya hukum bohong adalah haram.
Haram, yaitu kebohongan yang tak berguna menurut kacamata syar’e.
Makruh, yakni dusta yang dipergunakan untuk memperbaiki kemelut rumah tangga dan yang sejenisnya.
Sunat, yaitu seperti kebohongan yang ditempuh untuk menakut-nakuti musuh Islam dalam suatu peperangan, seperti pemberitaan [yang berlebihan] tentang jumlah tentera dan perlengkapan kaum muslimin [agar pasukan musuh gentar].
Wajib, yaitu seperti dusta yang dilakukan untuk menyelamatkanjiwa seorang muslim atau hartanya dari kematian dan kebinasaan.
Harus, misalnya yang dipergunakan untuk mendamaikan persengketaan di tengah masyarakat.
Tetapi sebagian ulama berpendapat, semua bentuk dusta adalah buruk dan harus dijauhi, sebab tidak sedikit ayat-ayat Al Qur’an yang mencelanya.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Dusta
Tipisnya rasa takut kepada Allah Ta’ala.
Usaha memutarbalikkan fakta dengan berbagai motifnya; baik untuk melariskan barang dagangan, melipatgandakan keuntungan atau yang lain.Mencari perhatian. Tiadanya rasa tanggung jawab dan berusaha lari dari kenyataan hidup.Kebiasaan berdusta sejak kecil, baik karena pengaruh kebiasaan orang tua atau lingkungan tempat tinggalnya. Merasa bangga dengan kebohong-annya, kerana ia menganggap kebohongan itu suatu kecerdikan, kecepatan daya fikiran dan perbuatan baik.
Dusta dalam Kenyataan Sehari-hari yang Harus Dihindari.
Contoh: sesorang berkata kepada temannya: Silakan dimakan, lalu dijawab: Terimakasih, saya sudah kenyang atau saya tidak bernafsu.Hal-hal seperti itu dilarang [haram] jika tidak mengandung tujuanyang benar.
Berdusta dalam memberitakan mimpi, padahal dosanya besar sekali. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Sesungguhnya di antara kebohongan terbesar adalah seseorang yangmengaku [bernasab] kepada selain bapaknya, atau bercerita tentangmimpi yang tak pernah ia lihat, serta meriwayatkan atas RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam sesuatu yang tidak pernah beliaukatakan. [HR. Al Bukhari]
Mengelabuhi anak kecil dengan memanggilnya untuk diberi sesuatu,padahal ia tidak memiliki apa-apa. Misalnya, seseorang berkata: Nak kemari, bantu bapak ya, nanti bapak kasih duit, tetapi kemudian ia tidak memberinya apa-apa.
Menceritakan segala hal yang ia dengar.Cukuplah seseorang disebut pendusta, jika ia menceritakan segala hal yang ia dengar. [HR. Muslim]
Bagaimana jika berita itu tentang tuduhan zina Apa ia tetap menyebarluaskannya tanpa bukti yang nyata Adakah di antara kita rela didakwa zina semacam ini
Berkata atau bercerita bohong yang lucu, agar massa pendengarnya tertawa. Neraka Wail [kehancuran] bagi orang yang berbicara kemudian berdusta supaya pendengarnya tertawa. Wail baginya, sungguh Wail sangat pantas baginya. [HR. Bazzar]
Terapi Penyembuhan Penyakit Tercela Ini
Jika Anda ingin mengerti keburukan sifat dusta dari dirimu sendiri,maka perhatikan kebohongan orang lain, niscaya Anda membencinya,merendahkan dan mengecamnya. Setiap muslim wajib memperbaharui taubat dirinya dari segala dosa dan kesalahan. Demikian pula ia wajib mencari dan memelihara berbagai cara sebab yang boleh membantunya dalam meninggalkan dan menjauhi sifat yang tidak terpuji ini.
Di antara sebab-sebab tersebut adalah:
Pengetahuan sang pelaku tentang keharaman dusta, siksanya yang berat dan selalu mengingat dalam setiap hendak berbicara.
Membiasakan diri dalam memikul tanggung jawab dalam segala halyang benar dan berbicara jujur, apapun resikonya.
Memelihara kata-katanya dan sentiasaberhati2.
Mengubah tempat-tempat berbual menjadi tempat-tempat ibadah,dzikir dan mempelajari ilmu.
Hendaknya mereka juga memahami, dusta merupakan jalan menujukemungkaran yang nantinya bermuara di Neraka, sedangkan jujurmenuntun pelakunya ke Surga.
Hendaknya ia mendidik anak-anaknya secara Islam dan benar,mambiasakan mereka selalu jujur di setiap ucapan dan tindakannyaserta sentiasa jujur di hadapan mereka.
Hendaknya ia mengerti, kepercayaan relasinya akan berkurang kerana kebohongan-kebohongannya, bahkan boleh luntur sama sekali.
Hendaknya ia memahami, kebohongannya itu sangat membahayakan orang lain.
Akhirnya hanya kepada Allah Ta’ala kita memohon agar kita dijauhkandari sifat tercela ini, sehingga kita termasuk golongan hamba-hambaNya yang selalu bersikap jujur dalam segala situasi dan keadaan. Amin
Tuesday, May 24
agenda yahudi
Monday, May 23
Siapa sebenarnya pejuang melayu
PKMM diasaskan oleh Mokhtaruddin Lasso dan Ahmad Boestamam. Kedua-duanya memainkan perana dalam pucuk pimpinan awal parti itu:
- Yang Dipertua: Mokhtaruddin Lasso
- Naib Yang Dipertua - Dr. Burhanuddin Helmi
- Setiausaha - Dahari Ali
- Bendahari - Arshad Ashaari
- Ahli Jawatankuasa - Ahmad Boestamam
PKMM mempunyai dua cawangan pemuda dan pemudi iaitu Angkatan Pemuda Insaf (API) yang dipimpin oleh Ahmad Boestamam, dan Angkatan Wanita Sedar (AWAS) yang dipimpin oleh Shamsiah Fakeh. Bagaimanapun Ahmad Boestamam telah dapat merenggangkan API dari PKMM di bawah Mokhtaruddin Lasso dan pengaruh komunisme serta mengeluarkan manifesto yang berasingan dari PKMM.
Bagaimanapun beberapa bulan kemudian apabila Kesatuan Melayu Muda (KMM) bergabung dengan PKMM, Dr Burhanuddin Helmi telah mengambil alih pucuk pimpinan sebagai presidennya yang kedua. Dalam bulan Disember 1947, PKMM bertukar lagi pucuk pimpinan dan kali ini disandang oleh Ishak Haji Muhammad sebagai presidennya yang ketiga. Dengan pertukaran pucuk-pucuk pimpinan itu PKMM tidak lagi condong kepada komunisme sebaliknya bersifat nasionalisme.
Dr Burhanuddin membawa PKMM ke arah mewujudkan Melayu Raya iaitu satu gagasan Kesatuan Malaya-Indonesia yang merupakan salah satu perjuangan utama PKMM. Pada dasarnya perjuangan PKMM adalah didorong oleh keazaman untuk mendapatkan kemerdekaan penuh dari Britain. PKMM lebih cenderung bagi Tanah Melayu menyertai Indonesia bagi mendapat kemerdekaan pada 1949.
Bagaimanapun pengaruh PKMM tidak kekal lama. Antara sebab utamanya ialah kemunculan UMNO, parti yang lebih diyakini oleh orang-orang Melayu untuk memperjuangkan nasib mereka dan amat disenangi penjajah. Sebab-sebab lain ialah kegiatan-kegiatan PKMM yang anti-UMNO dan anti-penjajah sangat dicurigai oleh Kerajaan. PKMM juga berusaha menubuhkan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) iaitu gabungan parti-parti politik radikal Melayu dan kemudian bergabung pula dengan All-Malaya Council of Joint Action (AMCJA) yang bertujuan menentang Perjanjian Persekutuan 1948 bagi penubuhan Persekutuan Tanah Melayu.
Perjuangan PKMM dianggap oleh Inggeris sebagai 'berbau' komunis dan dengan itu beberapa orang pemimpinnya telah ditangkap serta dipenjarakan. Akhirnya pada 18 Jun 1948[4], PKMM (dan beberapa parti lain) telah diharamkan apabila darurat diisytiharkan oleh pihak berkuasa British dengan persetujuan Yang Dipertua UMNO, Dato' Onn Jaafar. Read more...
lirik lagu sufi
M Nasir (M Nasir / Seth)
Hijab Kekasih
Malai rinduku merintih kecintaan
Duduk termenung hanya bingung kerinduan
Walaupun jauh dari nyata kasih dan sayang
Kasih dan sayang telah lama kusatukan
Semua kasihku dalam gemala
Ke laut jawi 'kan kukirimkan sana
Duhai kasih hijabmu di sini
Masyur rupamu di mata kalbi ini
Berbaringan diusik rindu azali
Di manakah kekasih yang jauh dariku
Memakan debu... rindumu
Segenap nafasku melihat renunganmu
Wangi dan harum kau kekasih
Antara lamunan segala kalimahku ini
Siapa yang mengerti
Menghilang tahun kutahan dahaga
Setelah habis madah untuk sang puteri
Pautan kasih kukenal sendiri
Teringin ku melihat sebalik hijabmu
Wajah yang kupuja
( 4 )
Kekasih... lama sudah aku merindu
Larut nan denai larat nan damai
Haram kelamin untuk kita bercerai
Rasa kasih dan sayang dalam keredaanmu
( ulang 4 )
Sunday, May 22
musibah dalam islam
"Dan apapun musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, ....". (QS. Asy-Syuaraa : 30) Musibah demi musibah datang silih berganti. Musibah yang terjadi di tengah-tengah kita, akhir-akhir ini, terjadi dalam "bentuk" yang berbeza. Pertama, kemalangan kenderaan dan sebagainya. Bentuk yang lain, adalah musibah alam, baik itu gempa bumi, banjir, tanah runtuh dan sebagainya. Kira-kira, manusia sekarang ini mengidentifikasi "musibah" sebagai [segala hal dahsyat, yang terjadi "di luar" kehendak manusia dan menyebabkan kematian dan kesengsaraan banyak manusia]. Pada saat terjadinya "musibah" itu, manusia baru merasakan keprihatinan yang mendalam. Tidak tahu apa yang harus dilakukan, tetapi kebanyakan menyerahkan kepada Yang Maha Esa. Sayangnya, "penyerahan" kepada Allah tersebut lebih kepada Su' udz-Dzan atau Negative Thinking kepada-Nya. Sebenarnya, makna "musibah" dalam kacamata Islam tidaklah sesederhana dari yang selama ini kita fahami. Kadangkala kita kena berfikir pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, menjadi pemimpin itu pun sebuah "musibah". Biasanya, orang yang berpedoman demikian akan semakin tunduk kepada Allah Swt ketika mendapatkan penghargaan. Dari sinilah boleh difahami bahwa sudah sewajarnya jika Nabi Muhammad Saw bersabda bahwa manusia yang paling sering mendapatkan musibah & cubaan berat adalah para nabi, kemudian para wali, dan seterusnya (H.R. Bukhori). Kerana musibah yang di-"uji-cuba"-kan kepada para nabi tersebut tentunya bukan saja berupa fisik, melainkan kekuatan mental dan keimanan. Perkembangan kehidupan materialistik telah mampu menyingkirkan pemahaman-pemahaman "unik" tentang musibah tadi. Akhirnya, manusia sekarang ini pun telah lebih jauh menyederhanakan makna dan "falsafah" atas pengertian "musibah". Manusia tidak lagi berfikir, sebenarnya, musibah tidak sesederhana "segala bencana yang di luar kehendak manusia". Akibatnya, sepertinya ada dua pilihan bagi kita : menerima sepenuhnya sebagai sebuah kecelakaan alam dgn hati yang murni, atau mengkaitkannya dengan kehendak Allah. Pilihan pertama sudah jelas, ia lebih banyak di-"imani" masyarakat Barat. Pilihan kedua adalah pilihan yang hingga kini masih dipegang umat Islam (hanya segelintir sahaja). Tetapi malangnya ramai umat islam masih memahami musibah mengikut acuan barat***t Penulis melihat, ketika beberapa musibah menimpa kita akhir-akhir ini, banyak penulis dan penceramah yang menukil-nukil surat As-Syu'araa ayat 30 tanpa penjelasan yang memadai. Sebenarnya ini sangat berbahaya kerana dapat menimbulkan mis-understanding seperti yang selama ini terjadi dalam pemahaman Islam, khususnya yang berkenaan dengan Sifat Iraadah. Bagaimana pun, yang utama untuk diyakini oleh umat adalah bahwa Allah Swt tidak akan pernah berkehendak buruk kepada hamba-hamba-Nya. Ada banyak hal yang perlu kita resapi ketika menghadapi kenyataan yang, dalam pandangan kita nan pendek, pahit. Pertama, tidak semua kejadian tersebut "pahit" dalam arti yang sesuai dengan pemahaman kita. Seluruh manusia adalah milik Allah Swt, maka Dia berhak mengambilnya sewaktu-waktu, dengan berbagai jalan, baik itu bencana alam, kemalangan, atau di bom seperti yang sedang melanda masyarakat Iraq. Semua itu adalah bentuk "isyarat" Allah Swt terhadap kita. Bentuk isyarat yang diturunkan dalam bentuk yang berbagai2 sudah tidak penting bagi kita, atau bagi-Nya. kerana ini telah menjadi hukum alam. Walaupun segala bencana adalah rasional, namun Islam mensyariatkan kepada umatnya untuk ber-istirjaa', yaitu ketika mendapatkan musibah segera mengucapkan Innaa Lillaahi wa Innaa Ilayhi Raaji'uun, yang berarti "Sesungguhnya kami adalah milik Allah Swt, dan hanya kepada-Nya-lah kami kembali". Ucapan ini memang terlihat sederhana, namun ia memiliki makna yang sangat mendalam, yakni mengingatkan kita untuk sentiasa ber-Tauhid, ber-Qadhaa dan ber-Qadar. Yang kedua, mengenai hukum alam. Hukum alam adalah hukum yang ditetapkan (Qadhaa) oleh Allah Swt yang berkenaan dengan rumusan-rumusan dan teori-teori tentang alam. Hukum ini akan berlaku bagi siapa saja yang melanggarnya, baik itu kaum beragama maupun atheis, orang soleh ataupunpun durhaka, dan sebagainya. Dari hukum inilah seluruh aktiviti alam semesta berlangsung, dari yang terkecil-seperti adanya hukum bahwa air akan mendidih pada suhu 100 derjah celcius, siapapun yang memasaknya, baik atheis maupun beragama-, hingga yang peristiwa-peristiwa terbesar yang ada di jagat dunia. Itu semua merupakan Qadhaa-secara etimologis bererti hukum atau ketetapan. Dan ketika manusia telah merentasi proses Qadhaa itu maka dia akan mengalami apa yang sering disebut sebagai Qadar atau Takdir. Dengan demikian, Takdir adalah suatu hasil proses dari hukum dan ketetapan Allah Swt-yang berupa hukum alam-dengan realiti kehidupan yang dijalani manusia. *** Hukum alam yang diperlakukan oleh Allah Swt tersebut berbeza dengan hukum Aqidah atau Syariat yang diturunkan oleh-Nya. Hukum alam yang sedang kita hadapi sekarang adalah hukum yang hanya berlaku di dunia fana. Sedangkan hukum Aqidah & Syariat berlaku di dunia dan (untuk kepentingan) akhirat sekaligus. Dengan demikian, dalam hal tertentu, hukum alam tersebut sama sekali tak memiliki kaitan "erat" dengan hukum Aqidah & Syariat. ertinya, hukum alam akan menerkam siapa saja yang melanggarnya, baik beriman, fasik & kafir dan lainnya. Namun demikian, perlu diperhatikan, bahwasanya mangsa keganasan hukum alam tak semestiny adalah pelaku dari pelanggaran atas hukum alam tersebut. Bahkan juga boleh dikatakan bahwa proses yang terjadi dalam hukum tak mesti melibatkan manusia. Sebagai contoh adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar angkasa. Demikian pula sebalikya, hukum Aqidah & Syariat tak berkaitan langsung dengan kedatangan hukuman alam. Lalu, bagaimana dengan adanya hukuman alam yang terjadi pada umat-umat terdahulu, sebagaimana dikisahkan di dalam al-Qur'an? Allah Swt, dalam memberikan kenikmatan, ujian, cubaan atau siksaan tidaklah melampaui keupayaan kemanusiaan. Ertinya, jika Allah Swt menyatakan telah memberikan hukuman melalui hukum-hukum alam, maka hukuman alam itu diproses melalui pelanggaran hukum Aqidah & Syariah . Dari sinilah hukuman berlaku, dan secara hakikat ia bukanlah hukuman atas kedurhakaan kepada-Nya, kerana semua hukuman (Jazaa', Hisaab) atas kedurhakaan kepada-Nya telah di-setting pada Hari Pembalasan (Yawmul-Jazaa') atau Hari Penghitungan (Yawmul-Hisaab) dimana setiap manusia akan menghadapinya. wallah huallam. |
tanda-tanda kematian
Saturday, May 21
politik islam
Dalam term keislaman politik identik dengan siasah. Secara etimologis siasah artinya mengatur,aturan,dan keteraturan.Fiqih siasah adalah hukum islam yang mengatur sistem kekuasaan dan pemerintahan. Politik sendiri artinya segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainnya) mengenai pemerintahan suatu negara lain. Politik dapat juga berarti kebijakan atau cara bertindak suatu negara dalam menghadapi atau menangani suatu masalah.
Garis-garis besar siasah Islam meliputi tiga Aspek:
- siasah Dusturiyyah (Tata Negara dalam Islam)
- Siassah Dauliyyah (Hukum politik yang mengatur hubngan antara satu negara dengan negara lain.)
- Siasah Maliyyah (Hukum politik yang mengatur sistem ekenomi negara).
kedaulatan mutlak dan keesaan Tuhan yang terkandung dalam konsep tauhid yang terkandung dalam konsep khilafah memberikan kearangka yang dengannya para cendekiawan belakangan ini mengembangkan teori politik tertentu yang dapat dianggap demokratis. Di dalamnya tercakup definisi khusus dan pengakuan terhadap kedaulatan rakyat,tekanan pada kesamaan derajat manusia,dan kewajiban, sebagai pengemban pemerintah.Penjelasan mengenai demokrasi dalam kerangka konseptual Islam, banyak memberikan perhatian pada beberapa aspek khusus dari ranah sosial politik.Demokrasi Islam dianggapsebagai sistemyang mengukuhkan konsep-konsep Islami yang sudah lama berakar, yaitu musyawarah(syura),persetujuan(ijma'),dan penilaian interpretatif yang mandiri (ijtihad). seperti banyak konsep dalam tradisi barat,istilah-istilah initidak selalu dikaitkan engan pranata demokrasi dan mempunyai banyak konteks dalam wacana muslim dewasa ini . Namun lepas dari konteks dan pemakaian lainnya, istilah-istilah inisangat penting dalam perdebatan menyangkut demokratisasi di kalangan masyarakat muslim (John L.Esposito dan Jhon 0. Voll,1999:33)
Friday, May 20
matahari timbul dibarat
[estidotmy] Menurut seorang ahli psikologi, berdasarkan kepada penyelidikan lanjutan mengenai anomali (keluarbiasaan), menjelang 2012, sesuatu fenomena membimbangkan diramalkan akan berlaku.
Ramalan Pentadbiran Aeronautik dan Angkasa Lepas Kebangsaan (NASA) bahawa dalam beberapa tahun hadapan berkemungkinan berlaku perubahan pada kutub magnet bumi.
Walaupun sukar dipercayai, misalnya NASA mengatakan bahawa pada tahun 2001 bintang kita ‘matahari’, telah mengalami perubahan kutub tersebut.
Namun kerana jisim matahari seragam dan kita tidak tinggal di sana, manusia secara relatif tidak merasakan perubahan berkenaan.
Bumi diibaratkan sebutir telur yang mana kulit telur merupakan dataran dan lautan tempat kita berpijak manakala cairan telur adalah bahan larva logam cair sementara inti bumi adalah kuning telur yang merupakan logam padat pada suhu tinggi.
Inti bumi inilah yang memiliki medan magnet yang keluar dari Kutub Utara menuju Kutub Selatan yang dikenal dengan Sabuk Van Hallen.
Dalam beberapa dekad akan datang, dinyatakan Kutub Utara telah bergeser dalam darjah yang signifikan tetapi tidak dapat dipastikan bila berlakunya pergeseran di mana Kutub Utara menjadi Kutub Selatan.
Mungkin dalam beberapa tahun atau ratusan tahun akan datang.
Bukan bumi yang berputar, tapi inti bumi dan kerak bumi yang diisi oleh cairan, posisi inti dan kerak yang sebenarnya berputar seperti kuning telur berputar di dalam telur.
Jadi jika ini berlaku apakah kesan terhadap kehidupan di dunia?
Satu hal yang pasti adalah jarum kompas tidak akan lagi menunjuk ke arah utara tetapi ke kutub magnet Utara yang sudah berpindah di Selatan.
Adakah cuma jarum kompas berubah arah?
Senario paling buruk mungkin melibatkan gangguan magnetik yang boleh merosakkan peralatan elektronik, satelit, elektrik atau peranti teknologi lain.
Cuba fikirkan, apabila kutub magnetik Utara bumi ada di Selatan, dari mana Matahari akan terbit?
P/s: Bertaubatlah! Read more...
Thursday, May 19
apa itu sumpah mubahalah
Paling penting ialah Kena faham sunguh-sungguh (i) bila dan (ii) atas sebab apa, sumpah Mubahalah ini boleh digunakan.
Dalam jenis pertikaian yang bagaimanakah “Sumpah Mubahalah” di haruskan bahkan mungkin sebagaimana satu cara dan kaedah “muktamad” bagi menyelesaikan pertikaian dan dakwaan yang saling bertentangan antara dua (2) kelompok seperti yang menjadi sebab Asbab AnNuzul – atau sebab diturunkan penerangan dan kaedah yang diberi Allah SWT bagi menyelesaikan dakwaan antara kaum seorang pendita dari kaum Najran (Kristian) yang mengaku lebih awal lagi Islam dari RasulAllah dan sahabat-sahabat Baginda.
Lalu disyari’atkan oleh Allah SWT ketika itu untuk kedua-dua pihak memanggil anak-anak, isteri-isteri dan diri-diri mereka sendiri, kedua-dua pihak melakukan Sumpah Mubalahah kerana pertikaian ahlil baatil (golongan yang sesat yang berdebat dengan Nabi ini) hanya akan berterusan (kerana kedegilan mereka) dan hanya dapat ditenangkan dengan kedua pihak saling bersumpah. Dalam Asbab Nuzul tadi, oleh kerana bila ahlil baatil (golongan yang sesat) ingin terus menerus berdebat dengan Nabi walaupun hujjah mereka telah dipatahkan semuanya, Islam mengharuskan MUBAHALAH ini demi menyelesaikan itu perdebatan mereka dengan menyerahkan kepada ALLAH SWT untuk menimpa azab kepada pihak yang menipu. (dapat diputuskan dan dimuktamadkan secara begitu kerana tidak ada nas (nusus) dan kaedah lain bagi memuktamadkan pertikaian tersebut dan ruang penghakiman mengikut lunas-lunas Syari’at.
Maka apabila anda faham apa itu sumpah MUBAHALAH, maka anda akan tahu bahawa sumpah mubahalah dalam mensabitkan kesalahan JENAYAH adalah suatu yang BID’AH dan tidak ada dalam ISLAM dan tidak diperakui pun di mahkamah syariah negara kita. Mubahalah adalah dalam PERDEBATAN ILMU!! dan bukan pertuduhan JENAYAH. Dalam Jenayah Islam, hanya satu cara, Nabi SAW bersabda ‘Bagi pihak yang menuduh DATANGKAN bukti, dan bagi yang tertuduh menafikannya dengan sumpah. Juga ada pandangan yang mengatakan MUBAHALAH hanya berlaku antara orang Islam dan bukan Islam.
Namun dalam pertuduhan yang dibuat oleh 3 peribadi yang menggelarkan diri mereka itu Datuk T (ada yang kata Trio), tuduhan JENAYAH dibuat terhadap seorang lain dan pertuduhan ini juga melibatkan salah satu daripada MAQASID ISLAM yang lima, iaitu ‘Penjagaan Maruah’. Seharusnya mereka mengikut hukum syara’ dengan menyokong pertuduhan mereka dengan BUKTI. Ini yang dituntut Islam. Setiap pertuduhan haruslah dengan bukti kerana hikmah yang sangat besar disebalik itu. Jika Islam memberi ruang kepada mereka yang menuduh (terutama) Jenayah dengan hanya sekadar bersumpah, umat Islam akan hancur lebur dan kacau bilau dengan semua pihak yang bergaduh akan mula menuduh jenayah zina, liwat dsb dengan hanya bersumpah. Ini salah faham yang sangat besar yang perlu diperjelaskan. Majoriti ulama keseluruhannya bersetuju bahawa dalam kes jenayah, pertuduhan hanya dengan bukti dan jika MALAH dalam KES pertuduhan zina, ada implikasi yang sangat besar jika mereka tiada bukti. Mereka yang menuduh boleh sabit dengan kesalahan jenayah QAZAF!!! di Mahkamah Syariah.
Sebenarnya, kes ini sekaligus telah membabitkan lontaran tuduhan zina terhadap seorang peribadi Muslim yang berkeluarga (muhsanat) dan memberi erti telah menginvokasi dosa dan JENAYAH ‘Qazaf’ (yang dibolehkan mereka dirotan 80 kali!) andainya peribadi Trio terbabit tidak mendatangkan bukti yang dituntut Syar’iat Allah SWT yang telah pun diqanunkan menjadi undang-undang Islam (Surah AnNur:4) yakni 4 saksi.
Sumpah Mubalahah bagi menyelesaikan masalah ini sesungguhnya memang tidak boleh digunakan kerana tiada asas dalam nas dan boleh menimbulkan kacau bilau (chaos) dalam masyarakat umat Islam. Hanya dengan cara penghakiman dan pembuktian di mahkamah syariah sahaja dibolehkan pertuduhan sebegini dibuat. Trio ini harus ke mahkamah kalau benar-benar ada bukti kerana tidak cukup dengan ke masjid, bersembahyang sunat dan bersumpah di hadapan kamera. Masyarakat juga harus diperjelaskan bahawa Mubahalah tidak boleh digunakan dalam kes Jenayah khususnya.
Monday, May 16
apa itu ISLAM
Apa Itu Islam?
Makna Islam sebagaimana didefinisikan para ulama adalah
االأِسْتِسْلامُ لِلَّهِ بِالتّوحيدد
al istislamu lillahi bit tauhid
و الأنقياد له بالطاعة
wal inqiyaadu lahu bit too’ah
و البراءة من الشرك و أهله
wal barooatu minasyirki wa ahlihi
Mari kita perjelas satu persatu definisi tersebut.
1. Berserah diri kepada Allah dengan cara hanya beribadah kepada-Nya dan tidak kepada selain-Nya.
Artinya kita benar-benar melakukan peribadatan dan segala bentuk penghambaan hanya kepada Allah.
“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (Qs. Al Ikhlas [112]: 1-4)
Perkara ghaib hanyalah Allah yang mengetahui dan hanya kepada Allah-lah seseorang menggantungkan segala urusannya selain usaha yang dilakukannya.
Maka untuk poin pertama ini, kita harus memperbaiki ilmu tentang tauhid. Bukankah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berdakwah di Mekah selama 13 tahun untuk menanamkan asas penting ini kepada para sahabat?
Sebagai contoh pentingnya tauhid, tidak akan ada kemenangan besar dalam jihad fi sabilillah jika di dalamnya terdapat hal-hal yang merosak tauhid, seperti jimat, bergantung pada jin, aji tolak bala dan sebagainya.
2. Menundukkan ketaatan
Artinya, seorang muslim menundukkan segala bentuk ketaatan kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-Nya. Mungkin kita tidak sadar, bahwa selama ini kita bukan taat kepada Allah dan Rasul sebagaiman yang diperintahkan oleh syari’at. Bahkan kita terjatuh pada perilaku orang-orang jahiliyyah yang lebih mengedepankan ketaatan kepada ketua yang jika ditelusuri ternyata tidak mengajarkan hal-hal yang sesuai dengan syari’at-Nya.
َاوَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْاْ إِلَى مَا أَنزَلَ اللّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُواْ حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ شَيْئاً وَلاَ يَهْتَدُونَ
“Apabila dikatakan kepada mereka: Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul.” Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.” Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?” (Qs. Al Maaidah [5]: 104)
Sebagai contoh kecil, ketaatan melulu tanpa berlandaskan syariat terhadap pemerintah.
3. Berlepas diri dari syirik dan pelakunya
Jika seseorang berserah diri hanya kepada Allah dan tidak kepada yang lain, maka ia akan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya. Karena sungguh sia-sialah seluruh amalan seorang muslim jika ia melakukan kesyirikan.
وَلَوْ أَشْرَكُواْ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
“…Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Qs. Al An’am [6]: 88}
Contoh dalam masalah ini adalah mebandingkan hukum Allah dengan hukum ciptaan manusia.
Begitulah kesyirikan, kadang samar sekali tak terlihat secara langsung, namun sungguh sangat membinasakan. Oleh sebab itulah, kaum muslimin disarankan membaca do’a sebagai berikut agar segala bentuk kesyirikan yang mungkin secara tidak sadar dilakukan, diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
اللهمَّ إنّي أعوذُ بكَ أنْ أُشْركَ بكَ وَ انا أعْلمُ و أستغفرُك لما لا اعْلمُِ
Allahuma inni ‘a udzu bika an usyrika bika wa ana a’lamu wa astaghfiruka limaa laa a’ lam.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dari berbuat kesyirikan kepadamu yang aku ketahui, dan aku memohon ampunanmu dari kesyirikan yang aku tidak ketahui.” (HR. Ahmad)
Semoga menjadi pengenalan singkat tentang Islam yang bermanfaat bagi kita semua.
Sunday, May 15
MENGENAL DIRI4
- Mengikut pengalaman saya sendiri. saya telah berjumpa dengan 5 insan yang terbuka (terlahir) Diri Sebenar Diri nya, dan keterbukaan Diri ini diperdapatkan nya pada satu hari mereka berdoa dan tiba tiba jari jemari mereka mula menimbulkan satu rasa, di dalam badan mereka terdapat satu rasa dan perasaan, dan tangan mereka seolah menolak atau bergerak perlahan lahan.
- Mereka mereka yang mendapatkan nya dengan cara ini selalunya tidak mengetahui dan faham apakah yang terjadi sebenarnya. Mereka perlukan penerangan dan penjelasan dari orang orang yang lebih mengetahui akan ilmu ini.
- Mereka mereka yang mendapat cara ini selalunya yang beramal dengan kaedah Tarikat.
- Ini boleh dilakukan dengan berdoa untuk di lahirkan Diri Sebenar Diri itu, dan ada juga yang berjaya di izinkan Allah
- Untuk ini pelajar atau mereka yang ingin di buka perlu duduk dihadapan guru dan akan berzikir bersama sama sehingga Diri itu lahir, dengan izin Allah
- Aliran ini bertitik tolak dari bekerjanya Jantung kita. Dan ianya mengaliri keseluruh batang tubuh kita, dan isi kepada aliran zahir ini ialah Darah.
- Aliran ini berisikan daya hidup yang pangkalnya dari "Hidup" yang mengaliri aliran tertentu saperti aliran Jasmani, cuma beza nya aliran ini ialah cahaya kehidupan dan ianya berupa arus letrik. Ini telah di buktikan oleh ahli sain dari Cina dimana mereka berjaya mengambil gambar arus letrik yang mengalir dalam badan manusia ini.
- Ianya duduk didalam jasad
- Rupa nya sama saperti jasad tapi ghaib
- Dia lah yang Menghidupkan kita
- Punca tenaga
- Ia serba tahu kerana datang dari yang Maha Tahu
- Dialah yang mengenal Allah kerana dia berasal dari sana