Istiqâmah adalah bermaksud berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, kerana akar kata Istiqâmah dari kata “qaama” yang bererti berdiri. Maka secara etimologi, Istiqâmah bererti tegak lurus.
Secara terminologi, Istiqomah boleh diertikan dengan beberapa pengertian
berikut ini;
- Abu Bakar As-Shiddiq ra ketika ditanya tentang Istiqâmah ia menjawab bahwa Istiqâmah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapa pun).
- Umar bin Khattab ra berkata, “Istiqâmah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu”.
- Utsman bin Affan ra berkata, “Istiqâmah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah Taala”.
- Ali bin Abu Thalib ra berkata, “Istiqâmah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban”.
- Mujahid berkata, “Istiqâmah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah Taala”.
- Ibnu Taimiyah berkata, “Mereka berIstiqâmah dalam mencintai dan beribadah kepada-Nya tanpa menoleh kiri kanan”.
Jadi muslim yang berIstiqâmah adalah muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan akidahnya dalam situasi dan keadaan apapun. Ia bak batu karang yang tegar menghadapi gempuran ombak-ombak yang datang silih berganti. Ia tidak mudah sambil lewa dalam menjalankan perintah agama. Ia sentiasa sabar dalam menghadapi seluruh godaan. Itulah manusia muslim
yang sesungguhnya, selalu Istiqâmah dalam sepanjang jalan.
B. Bentuk-bentuk Istiqâmah
1.Istiqâmah dalam Aqidah
“dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa”. (QS Al-An’am: 153).
2. Istiqâmah dalam Syar’iah
“Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”.(QS Al-Jaatsiyah: 18)
3. Istiqâmah dalam Perjuangan
“Maka boleh jadi kamu hendak meniggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karea khawatir bahwa mereka akan mengatakan: mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan)atau datnag bersama-sama dengan dia seorang malaikat? Sesungguhnya kamuhanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu”(QS Huud: 12)
0 comments:
Post a Comment