Followers
Monday, May 16
apa itu ISLAM
Apa Itu Islam?
Makna Islam sebagaimana didefinisikan para ulama adalah
االأِسْتِسْلامُ لِلَّهِ بِالتّوحيدد
al istislamu lillahi bit tauhid
و الأنقياد له بالطاعة
 wal inqiyaadu lahu bit too’ah
و البراءة من الشرك و أهله
 wal barooatu minasyirki wa ahlihi
Mari kita perjelas satu persatu definisi tersebut.
1.    Berserah diri kepada Allah dengan cara hanya beribadah kepada-Nya dan tidak kepada selain-Nya.
Artinya kita benar-benar melakukan peribadatan dan segala bentuk penghambaan hanya kepada Allah.
“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan  yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak  pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (Qs. Al Ikhlas [112]: 1-4)
 Perkara  ghaib hanyalah Allah yang mengetahui dan hanya kepada Allah-lah  seseorang menggantungkan segala urusannya selain usaha yang  dilakukannya.
 Maka untuk poin pertama ini, kita  harus memperbaiki ilmu tentang tauhid. Bukankah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam  berdakwah di Mekah selama 13 tahun untuk menanamkan asas penting ini   kepada para sahabat?
Sebagai contoh pentingnya tauhid, tidak akan ada kemenangan besar dalam jihad fi sabilillah jika di dalamnya terdapat hal-hal yang merosak tauhid, seperti jimat, bergantung pada jin, aji tolak bala dan sebagainya.
2.    Menundukkan ketaatan
Artinya, seorang muslim menundukkan segala bentuk ketaatan kepada  Allah dengan melaksanakan segala perintah Allah  dan Rasul-Nya. Mungkin  kita tidak sadar, bahwa selama ini kita bukan taat kepada Allah dan  Rasul sebagaiman yang diperintahkan oleh syari’at. Bahkan kita terjatuh  pada perilaku orang-orang jahiliyyah yang lebih mengedepankan ketaatan  kepada ketua yang jika ditelusuri ternyata tidak mengajarkan hal-hal  yang sesuai dengan syari’at-Nya.
َاوَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْاْ إِلَى مَا أَنزَلَ اللّهُ وَإِلَى  الرَّسُولِ قَالُواْ حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءنَا أَوَلَوْ  كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ شَيْئاً وَلاَ يَهْتَدُونَ
“Apabila dikatakan kepada mereka: Marilah mengikuti apa yang  diturunkan Allah dan mengikuti Rasul.” Mereka menjawab: “Cukuplah untuk  kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.” Dan apakah  mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang  mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?”  (Qs. Al Maaidah [5]: 104)
Sebagai contoh kecil, ketaatan melulu tanpa berlandaskan syariat terhadap pemerintah.
3.    Berlepas diri dari syirik dan pelakunya
Jika seseorang berserah diri hanya kepada Allah dan tidak kepada yang  lain, maka ia akan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya. Karena  sungguh sia-sialah seluruh amalan seorang muslim jika ia melakukan  kesyirikan.
وَلَوْ أَشْرَكُواْ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
“…Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Qs. Al An’am [6]: 88}
Contoh dalam masalah ini adalah mebandingkan hukum Allah dengan hukum ciptaan manusia.
Begitulah kesyirikan, kadang samar sekali tak terlihat secara  langsung, namun sungguh sangat membinasakan. Oleh sebab itulah, kaum  muslimin disarankan membaca do’a sebagai berikut agar segala bentuk  kesyirikan yang mungkin secara tidak sadar dilakukan, diampuni oleh  Allah Subhanahu wa Ta’ala.
اللهمَّ إنّي أعوذُ بكَ أنْ أُشْركَ بكَ وَ انا أعْلمُ و أستغفرُك لما لا اعْلمُِ
 Allahuma inni ‘a udzu bika an usyrika bika wa ana a’lamu wa astaghfiruka limaa laa a’ lam.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dari berbuat kesyirikan  kepadamu yang aku ketahui, dan aku memohon ampunanmu dari kesyirikan  yang aku tidak ketahui.” (HR. Ahmad)
Semoga menjadi pengenalan singkat tentang Islam yang bermanfaat bagi kita semua.

 
 
 
![Validate my Atom 1.0 feed [Valid Atom 1.0]](valid-atom.png)
0 comments:
Post a Comment